Peminat menjadi peserta magang di Jepang atau yang lebih dikenal dengan istilah PEMAGANG atau Kenshuusei dan Jisshusei di Jepang bagi masyarakat pencari kerja di Indonesia semakin tahun semakin meningkat jumlahnya seiring dengan bertambah banyaknya LPK dan juga Organisasi Pengirim (SO) sehingga sosialisasi tentang program pemagangan ini berjalan semakin baik dan diminati masyarakat pencari kerja.
Aturan mengenai pemagangan di Jepang ini sudah beberapa kali mengalami revisi perbaikan,dahulu, jangka waktu menjadi kenshuusei 1 tahun dan jishhusei 2 tahun. Kemudian direvisi, jangka waktu menjadi kenshuusei dipersingkat menjadi 6 bulan jishuusei 2 tahun 6 bulan,kemudian direvisi lagi jangka waktu menjadi kenshuusei hanya 1 bulan saja dan sisanya sampai 3 tahun berstatus sebagai Jisshusei. Sehingga pada dasarnya Pemagangan di Jepang dibagi menjadi 2 tahapan, tahun pertama bulan pertama seorang peserta magang disebut Kenshuusei, pada masa ini seorang peserta belum mendapatkan upah/gaji tetapi memperoleh uang saku yang jumlahnya ditentukan oleh Asosiasi Penerima di Jepang dan disepakati oleh peserta pada saat menandatangani kontrak.
Memasuki pada bulan ke 2 seorang peserta magang sudah memperoleh hak menerima gaji sesuai dengan jumlah jam kerja mereka secara aktual dengan upah per jam sesuai dengan UMP daerah kerja setempat.
Pengertian kenshusei sendiri adalah peserta training,sedangkan Jisshusei adalah praktek kerja. Meskipun mulai bulan ke 2 seorang peserta magang sudah memperoleh haknya menerima gaji sesuai dengan jam kerja yang dilaksanakan,namun masih berstatus kenshuusei. Setelah memasuki tahun ke 2, peserta diwajibkan untuk mengikuti ujian kompetensi atas bidang pekerjaan yang telah dipelajarinya selama 1 tahun berjalan. Bagi peserta yang lulus menjalani ujian kompetensi maka dinaikkan statusnya menjadi jisshusei dan dibuatkan kontrak baru untuk jangka waktu 2 tahun,sehingga jangka waktu pemagangan menjadi 3 tahun. Pada masa ini peserta sudah dianggap sama dengan pemagangan di jepang dan sesuai menurut Undang Undang Perburuhan di Jepang.
Selama masa pemagangan di Jepang, peserta mendapatkan fasilitas tempat tinggal atau apartemen khusus untuk peserta magang yg dilengkapi dengan semua peralatan untuk memasak, mesin cuci, pemanas air, Air Condition, kulkas, televisi, juga mendapat fasilitas transportasi sepeda bagi yang tinggal agak jauh dari tempat bekerja.
Selain mendapatkan gaji yang besar, peserta magang di Jepang juga bisa menikmati keindahan kota, keindahan budaya dan berbagai obyek wisata yang menarik di Jepang dengan biaya murah, karena biasanya pada saat perusahaan sedang tidak memberlakukan aturan kerja lembur, pada hari Sabtu dan Minggu perusahaan libur, sehingga para peserta magang bisa memanfaatkan hari libur untuk bermain ke berbagai kota untuk melihat berbagai keunikan obyek wisata yang ada di Jepang dengan memanfaatkan sarana transportasi yang canggih seperti shinkansen (kereta api cepat), chikatetsu(kereta api bawah tanah). Pada event event tertentu seperti acara festival atau omatsuri pun bisa diikuti oleh peserta bersama staff perusahaan,sehingga menjadikan pengalaman yang sangat menarik dan menyenangkan.
Hakikatnya tujuan akhir atau goal dari program ini sebenarnya adalah alih teknologi di berbagai bidang, baik bidang industri, manufaktur,pertanian,perkebunan,industri,peternakan dan sebagainya.
Sehingga seorang peserta magang yang telah berhasil menjalankan misinya selama 3 tahun dan kembali ke tanah air diharapkan bisa memperoleh manfaat dengan menguasai teknologi yang telah dipelajarinya pada saat menjalani masa magang di Jepang untuk dikembangkan di Indonesia sehingga bisa menciptakan peluang bisnis (usaha) yang mampu menciptakan lapangan kerja, berkontribusi mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat dan juga membantu pemerintah dalam mewujudkan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pada umunya. Oleh karenanya bagi generasi muda yang mengerti program magang ini kemudian mengambil sikap untuk menjadikan dirinya sebagai seorang kenshuusei dan menjadi bagian dari program ini, maka sesungguhnya dia telah memposisikan dirinya sebagai pahlawan devisa bagi negara serta berpartisipasi dan berkontribusi dalam membangun negerinya untuk mewujudkan masyarakat yang adil,makmur dan merata.